PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Suhu adalah ukuran dari panas suatu zat.
Semakin panas suatu zat maka suhunya akan tinggi, sedangkan semakin
dingin suhunya maka suhunya akan rendah.
Panas (kalor) adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan
suhu. Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah. Benda yang menerima panas, suhunya akan naik
atau wuudnya berubah. Benda yang melepas
kalor, suhunya akan turun atau wujudnya berubah.
Besar kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus
dengan:
- Massa benda (m)
- Kalor jenis benda (c)
- Perubahan suhu (T2-T1)
Jadi besarnya kalor yang dilepas atau diserap dirumuskan dengan:
Q = m c (T2-T1)
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
- Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
- Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami bagaimana pengaruh suhu
pada suatu zat dan reaksi apa yang ditimbulkan serta mengetahui apa saja faktor
yang menyebabkan suhu bisa berubah.
TINJAUAN
PUSTAKA
Suhu menunjukkan
derajat panas
benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.
Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran.
Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut (Lasmi, 2001)
Suhu juga disebut temperatur yang diukur
dengan alat termometer.
Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan
termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) =
5:4:9 dan
K=C -
273.(derajat)
Karena dar
Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama
perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk
mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya
ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan
lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain (Anonim3, 2011)
Kalor didefinisikan
sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi
adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda
tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung
sedikit (Anonim2, 2008)
1 kalori adalah kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1ºC.
1 kalori = 4.18 joule
1 joule = 0.24 kalori
1 joule = 0.24 kalori
Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang
dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC).
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau
kkal/kg ºC) (Anonim1, 2000)
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Kegiatan 1:
·
Air panas
·
Termometer
·
Gelas kaca ukuran minimal 500 mL
·
Pengukur waktu/stopwatch
Kegiatan 2:
·
Air bersuhu 29oC, 40oC,
60oC
·
Tiga buah tablet effervescent (misalnya
CDR)
·
Termometer. Gelas kaca ukuran kecil. Pengukur waktu/stopwatch
Prosedur
Kerja
Kegiatan 1:
·
Masukkan 500 mL air panas ke dalam gelas
kaca
·
Ukur suhu air dalam gelas mula-mula,
catat
·
Ukur suhu air dalam gelas setelah 5
menit didiamkan, catat
·
Selanjutnya ukur kembali suhu air dalam
gelas setiap 5 menit hingga suhu air tersebut sama dengan suhu ruangan, catat
·
Buat grafik perubahan suhu tersebut
Kegiatan 2:
·
Masukkan setiap jenis air yang berbeda suhu ke dalam gelas kaca yang berbeda
dengan volume yang sama
·
Pada saat yang sama, masukkan sebuah
tablet effervescent ke dalam setiap gelas berisi air tersebut
·
Catat berapa lama waktu yang diperlukan
sampai setiap tablet effervescent benar-benar larut dalam setiap gelas
Waktu
dan Tempat
Praktikum fisika ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 20 Juni 2012 jam
14.00 WITA. Bertempat di laboratorium
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kegiatan 1:
Pada kegiatan ini setiap selang waktu 5 menit dilakukan pengukuran suhu
dengan menggunakan termometer akan terus turun sampai suhunya sam dengan suhu
ruangan. Hasil penurunan suhu dapat
dilihat di grafik penurunan suhu dibawah ini :
Kegiatan 2:
Pada kegiatan ini suhu 60oC memerlukan waktu 1 menit 5 detik
untuk melarutkan tablet effervescent sampai larut benar, suhu 40oC
memerlukan waktu 1 menit 49 detik untuk melarutkan tablet effervescent, dan
suhu 29oC memrlukan waktu 2 menit 26 detik untuk melarutkan tablet
effervescent.
Pembahasan
Kegiatan 1:
Pada kegiatan ini suhu
semakin turun setiap kali dilakukan pengukuran dalam selang waktu 5 menit sebab
air panas dalam gelas memiliki suhu yang lebih panas dari suhu ruangan sehingga
suhu panas dari gelas dipindahkan keruangan melalui udara. dikarenakan suhu air dalam akan terus turun
sampai suhunya sama dengan suhu ruangan.
Kegiatan 2:
Pada suhu 60oC
memerlukan waktu yang lebih cepat, karena suhunya paling besar dari suhu yang
lain. Dimana semakin besar suhu akan
semaki cepat laju reaksinya dan semakin besar tumbukkan antar molekul tablet
effervescent yang menyebabkan cepat larut.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan
- Suhu pada suatu benda akan mengikuti suhu lingkungan.
- Panas suatu benda akan berpindah kelingkungan melalui udara.
- Semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksi.
- Semakin cepat laju reaksi maka tumbukkan molekul akan semakin besar
Saran
Pada saat melakukan pengukuran suhu buat melarutkan tablet effervescent
harus lebih teliti. Bagi praktikan yang
ditugaskan melihat dan mengawasi waktu harus lebih konsentrasi biar tidak
terjadi penghitungan waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim1.
2000. Fisika. http://bebas.ui.ac.id. Diakses tanggal 10 Juni 2012
Anonim2.
2008. Kalor. http://alljabbar.wordpress.com. Diakses tanggal 10 Juni 2012
Anonim3.
2011. Suhu dan Kalor. http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 10 Juni 2012
Lasmi, ketut.
2001. Bimbingan Pemantapan EBTANAS dan UMPTN FISIKA. Bandung:
CV. Yrama Widya.
0 komentar:
Posting Komentar