Sabtu, 14 Desember 2013

Laporan Praktikum Fisika Suhu



PENDAHULUAN
Latar Belakang
     Suhu adalah ukuran dari panas suatu zat.  Semakin panas suatu zat maka suhunya akan tinggi, sedangkan semakin dingin suhunya maka suhunya akan rendah.
     Panas (kalor) adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu. Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah.  Benda yang menerima panas, suhunya akan naik atau wuudnya berubah.  Benda yang melepas kalor, suhunya akan turun atau wujudnya berubah.
      Besar kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan: 
  • Massa benda (m)
  • Kalor jenis benda (c)
  • Perubahan suhu (T2-T1)
     Jadi besarnya kalor yang dilepas atau diserap dirumuskan dengan:
    Q = m c (T2-T1)
     Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
  • Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
  • Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

Tujuan
     Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami bagaimana pengaruh suhu pada suatu zat dan reaksi apa yang ditimbulkan serta mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan suhu bisa berubah. 

TINJAUAN PUSTAKA
     Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut (Lasmi, 2001)
    Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9 dan
K=C - 273.(derajat)
Karena dar Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273 derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain (Anonim3, 2011)

     Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit (Anonim2, 2008)
     1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1ºC.
1 kalori = 4.18 joule
1 joule = 0.24 kalori
Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC).
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC) (Anonim1, 2000)

BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
     Kegiatan 1:
·         Air panas
·         Termometer
·         Gelas kaca ukuran minimal 500 mL
·         Pengukur waktu/stopwatch
     Kegiatan 2:
·         Air bersuhu 29oC, 40oC, 60oC
·         Tiga buah tablet effervescent (misalnya CDR)
·         Termometer.  Gelas kaca ukuran kecil.  Pengukur waktu/stopwatch
Prosedur Kerja
     Kegiatan 1:
·         Masukkan 500 mL air panas ke dalam gelas kaca
·         Ukur suhu air dalam gelas mula-mula, catat
·         Ukur suhu air dalam gelas setelah 5 menit didiamkan, catat
·         Selanjutnya ukur kembali suhu air dalam gelas setiap 5 menit hingga suhu air tersebut sama dengan suhu ruangan, catat
·         Buat grafik perubahan suhu tersebut
     Kegiatan 2:
·         Masukkan setiap jenis air yang  berbeda suhu ke dalam gelas kaca yang berbeda dengan volume yang sama
·         Pada saat yang sama, masukkan sebuah tablet effervescent ke dalam setiap gelas berisi air tersebut
·         Catat berapa lama waktu yang diperlukan sampai setiap tablet effervescent benar-benar larut dalam setiap gelas

Waktu dan Tempat
     Praktikum fisika ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 20 Juni 2012 jam 14.00 WITA.  Bertempat di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
     Kegiatan 1:
     Pada kegiatan ini setiap selang waktu 5 menit dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan termometer akan terus turun sampai suhunya sam dengan suhu ruangan.  Hasil penurunan suhu dapat dilihat di grafik penurunan suhu dibawah ini :






     Kegiatan 2:
     Pada kegiatan ini suhu 60oC memerlukan waktu 1 menit 5 detik untuk melarutkan tablet effervescent sampai larut benar, suhu 40oC memerlukan waktu 1 menit 49 detik untuk melarutkan tablet effervescent, dan suhu 29oC memrlukan waktu 2 menit 26 detik untuk melarutkan tablet effervescent.

Pembahasan
     Kegiatan 1:
     Pada kegiatan ini suhu semakin turun setiap kali dilakukan pengukuran dalam selang waktu 5 menit sebab air panas dalam gelas memiliki suhu yang lebih panas dari suhu ruangan sehingga suhu panas dari gelas dipindahkan keruangan melalui udara.  dikarenakan suhu air dalam akan terus turun sampai suhunya sama dengan suhu ruangan.
     Kegiatan 2:
     Pada suhu 60oC memerlukan waktu yang lebih cepat, karena suhunya paling besar dari suhu yang lain.  Dimana semakin besar suhu akan semaki cepat laju reaksinya dan semakin besar tumbukkan antar molekul tablet effervescent yang menyebabkan cepat larut.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
  1. Suhu pada suatu benda akan mengikuti suhu lingkungan.
  2. Panas suatu benda akan berpindah kelingkungan melalui udara.
  3. Semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksi.
  4. Semakin cepat laju reaksi maka tumbukkan molekul akan semakin besar
Saran
     Pada saat melakukan pengukuran suhu buat melarutkan tablet effervescent harus lebih teliti.  Bagi praktikan yang ditugaskan melihat dan mengawasi waktu harus lebih konsentrasi biar tidak terjadi penghitungan waktu.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.  2000.  Fisika.  http://bebas.ui.ac.id.  Diakses tanggal 10 Juni 2012
Anonim2.  2008.  Kalor.  http://alljabbar.wordpress.com.  Diakses tanggal 10 Juni 2012
Anonim3.  2011.  Suhu dan Kalor.  http://id.wikipedia.org.  Diakses tanggal 10 Juni 2012
Lasmi, ketut.  2001.  Bimbingan Pemantapan EBTANAS dan UMPTN FISIKA.  Bandung:  CV.  Yrama Widya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews